PSN Sebagai Pionir
Sejak berdiri pada 1991, Pasifik Satelit Nusantara (PSN) hadir sebagai perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia. Keberanian untuk berkompetisi di ranah global, menjadikan PSN terus melakukan inovasi dan menjalankan komitmen dalam membangun industri satelit di Indonesia. Rekam jejak PSN meliputi peluncuran Palapa-C2 pada dekade 1990-an dan terus berlanjut dengan berbagai proyek penting satelit lainnya, termasuk meluncurkan Nusantara Satu pada tahun 2019 dan Nusantara Tiga pada tahun 2023. Kini, dengan menghadirkan Nusantara Lima, PSN mempertegas perannya sebagai pionir dan penggerak kemandirian digital bangsa.
Kapasitas Besar untuk Kedaulatan Digital
Pada 11 September 2025, Satelit Nusantara Lima berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Satelit seberat 7,8 ton ini memiliki kapasitas 160 Gbps, menjadikannya yang terbesar di Asia. Teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan 101 spot beam memungkinkan jangkauan luas dari Sabang hingga Merauke, serta meluas ke Filipina dan Malaysia. Satelit ini juga menggunakan sistem propulsi hybrid berbasis Xenon-Ion yang lebih efisien dibandingkan satelit konvensional.
Kolaborasi Global
Keberhasilan peluncuran Satelit Nusantara Lima lahir dari kerja sama dengan mitra internasional yang teruji. Boeing menangani desain, perakitan, dan integrasi satelit. SpaceX bertanggung jawab atas peluncuran hingga satelit mencapai orbit. Hughes Network System menyediakan HUB dan terminal referensi. Kratos menghadirkan layanan antena gateway. PCCW Global memperkuat fungsi Telemetry, Tracking and Command (TT&C). Integrasys membangun sistem monitoring untuk setiap gateway dan terminal referensi.
Keterlibatan mitra global menegaskan kredibilitas PSN sebagai mitra strategis yang dipercaya dalam proyek bernilai tinggi. Hal ini memperkuat posisi PSN di tingkat nasional dan regional, sekaligus menunjukkan bahwa industri satelit Indonesia mampu beroperasi di ekosistem global.
Internet Merata hingga Wilayah Terluar
Nusantara Lima tidak hanya menambah kapasitas internet, tetapi juga berfungsi sebagai infrastruktur pembangunan digital. Satelit ini akan membuka akses bagi wilayah 3T(Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang selama ini terbatas. Sekolah di pulau terpencil juga akan dapat memanfaatkan pembelajaran jarak jauh, layanan kesehatan perbatasan terhubung dengan telemedicine, dan UMKM di desa memiliki peluang memperluas pasar digital.
Pada konteks kebencanaan, Nusantara Lima dapat berperan untuk menjaga komunikasi tetap aktif ketika jaringan darat terputus. Di tingkat regional, layanan satelit ini meluas ke Filipina dan Malaysia, mempertegas kontribusi Indonesia dalam memperkuat jaringan digital ASEAN.
Peta Antariksa di Indonesia
Peluncuran Nusantara Lima merupakan bagian dari peta jalan jangka panjang PSN untuk mengembangkan industri satelit nasional yang mandiri. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi internasional, PSN berkomitmen membangun ekosistem antariksa yang berkelanjutan, mulai dari penguatan teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga pemanfaatan satelit untuk sektor strategis seperti pertahanan, lingkungan, dan mitigasi bencana. Langkah ini menegaskan bahwa keberhasilan Nusantara Lima bukanlah titik akhir, melainkan awal dari fase baru menuju kedaulatan digital dan partisipasi aktif Indonesia dalam industri antariksa global.